Profil

Festival Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Timor Tengah Utara
DISPERINDAG NTT, KAB. TTU - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan Festival Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2025, di Lapangan Taman Kota Kefamenanu. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
Festival IKM TTU 2025 menghadirkan berbagai produk unggulan khas TTU dari 30 pelaku usaha
lokal, meliputi pangan olahan, kriya, dan fesyen. Produk-produk tersebut
telah memenuhi persyaratan legalitas dan kualitas seperti sertifikat halal, PIRT,
label, dan kemasan. Selain menjadi ajang promosi, festival ini
juga memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas,
memperluas jaringan, dan mengakses pasar yang lebih luas.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama
antara Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten TTU, serta didukung
oleh berbagai pihak termasuk sponsor seperti Indaco Paints, Alor Sea,
dan NTT Mart. Festival ini dihadiri oleh jajaran pejabat dari tingkat
provinsi dan kabupaten, antara lain Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi NTT, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Industri Disperindag NTT,
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten TTU,
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten TTU, Kepala Dinas
Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten TTU, serta Kepala Badan
Perbatasan Kabupaten TTU. Turut hadir pula para tokoh adat, pelaku IKM,
dan masyarakat dari dalam maupun luar Kabupaten TTU.
Dalam sambutan pembukaan yang mewakili
Gubernur NTT, Wakil Bupati TTU menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang
telah berkolaborasi menyukseskan kegiatan ini. Ia menekankan bahwa Festival
IKM bukan sekadar ajang pameran produk, tetapi merupakan wujud nyata dari
sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun ekonomi
lokal yang berkelanjutan.
“Langkah cemerlang Pemerintah Provinsi NTT
sangat luar biasa. Meskipun hanya berlangsung selama tiga hari, sebanyak 15
izin halal produk lokal berhasil diterbitkan. Ini menunjukkan bahwa TTU
memiliki potensi besar yang patut dikembangkan,” ujar Wakil Bupati. Ia juga
menambahkan bahwa terpilihnya TTU sebagai lokasi festival merupakan
pengakuan atas kontribusi dan kekuatan lokal yang dimiliki daerah ini.
Festival IKM TTU 2025 menampilkan berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat, antara lain
pameran produk unggulan dari 30 pelaku IKM, penyerahan simbolis
sertifikat halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB), demonstrasi produk dan
proses produksi oleh pelaku usaha, pelayanan pengurusan izin usaha secara
langsung, pembagian voucher belanja gratis bagi pengunjung, serta
hiburan rakyat berupa pertunjukan musik, fashion show, dan talent
show.
Salah satu terobosan penting dalam festival
ini adalah fasilitasi pengurusan administrasi penerbitan label halal
sebagai syarat masuk ke NTT Mart. Sebanyak delapan produk lokal telah
dipastikan akan dipasarkan melalui NTT Mart, sementara bahan baku lokal
yang dihasilkan oleh masyarakat dapat terserap oleh Dapur NTT. Hal ini
menjadi langkah konkret dalam membangun rantai pasok dan nilai yang
berkelanjutan antara produsen lokal dan pasar regional.
Melalui Festival IKM TTU, Pemerintah
Provinsi NTT berharap dapat memperkuat identitas produk budaya lokal,
meningkatkan daya saing IKM, serta membuka akses pasar yang lebih luas. Festival
ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi rakyat dan bukti bahwa dengan sinergi
antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, pembangunan ekonomi berbasis
potensi lokal dapat terwujud secara nyata dan berkelanjutan.